PONOROGO - Kisah pilu menyanyat hati yang dialami oleh Mbah Soinem, warga Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo menjadi p...
PONOROGO - Kisah pilu menyanyat hati yang dialami oleh Mbah Soinem, warga Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo menjadi perhatian Komunitas Ponorogo Peduli.
Informasi dari Koordinator Ponorogo Peduli, Jumeno menjelaskan, Soinem saat ini sudah menua, hidup di rumah sederhana. "Sendirian kadang ditemani cucunya. Tidak kuat lagi bekerja, mengandalkan memelihara ayam kampung untuk belanja kebutuhan hidup," kata Bang Djoe sapaan akrab Jumeno, Minggu (26/1/2020).
Selain itu, Mbah Soinem kadang juga mendapat bantuan dari para warga atau program bantuan pemerintah. "Semoga berkah dan manfaat sedikit paket sembako serta uang saku buat mbah Soinem. Terima kasih kepada para donatur. Barokalloh Jazaakumulloh. Semangat terus peduli dan berbagi," tambahnya.
Wilayah ektrem, yaitu medan yang naik turun gunung tak menghalangi aktivis sosial Ponorogo Peduli melakukan aksi saling membantu. Selain kaum dhuafa, Ponorogo Peduli juga membantu Musholla 'An-Nurullah' Dukuh Krajan Krakal Etan, Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo.
Bahkan kondisi kerusakan bangunan yang memang sudah lumayan parah, membuat bangunan tempat ibadah ini terpaksa harus dirobohkan dan rehab. "Dengan modal minim dan nekat takmir masjid dan masyarakat telah melakukan perobohan total bangunan ini beberapa hari lalu untuk memulai rehab," papar Bang Djoe.
Pernyataan sama juga disampaikan salah satu pengurus takmir. "Modal awal minim sekali kurang dari 2 juta mas. Lainnya sampai saat ini kita masih cari-cari. Dengan rencana iuran jamaah dan warga. Serta ngubengne proposal," jelas salah satu panitia rehab Musholla.
Ponorogo Peduli juga langsung melakukan eksekusi nyata membantu rehab tempat ibadah tersebut. "Alhamdulilah, mengemban amanah para donatur, untuk kedua kalinya, sore ini kita bisa kembali sambang berbagi donasi tunai untuk membantu proses pembangunan masjid ini. Pas kebetulan tadi mendapat info dari panitia yang mengatakan saat ini kehabisan material besi buat perancangan pondasi. Tambahan info, sambang berbagi yang pertama sekitar seminggu lebih lalu, saat musholla belum dirobohkan," tambah Bang Djoe. (Muh Nurcholis)