PONOROGO - Tidak kurang 154 orang peserta mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tungga...
PONOROGO - Tidak kurang 154 orang peserta mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang diadakan oleh Anggota MPR RI, Drs. Supriyanto. Acara dilaksanakan di Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (11/2/2020).
Pada kesempatan itu Drs. Supriyanto menjelaskan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI merupakan sesuatu yang sangat essential dalam rangka memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa. "Masyarakat di era sekarang ini harus ikut berperan memupuk dalam menumbuh suburkan semangat tersebut," ucap Drs. Supriyanto.
Masih menurut dia, sekarang ini masyarakat harus bisa memfilter setiap informasi yang berkembang. "Karena tantangan yang kita hadapi saat ini tidak lagi satu arah, melainkan banyak arah termasuk melalui media sosial karenanya hal itu harus segera diimbangi dengan berbagai pendidikan karakter dan saya berharap hendaknya para orang tua dapat membimbing putra putrinya dalam memanfaatkan Medsos dengan benar dan anak kita tidak menjadi konsumen dan produsen berita-berita hoax, apalagi ujaran kebencian dan perilaku perilaku dan ujaran yang mengarahkan kepada budaya intoleransi," tegasnya.
Dalam pemaparannya dia juga menjelaskan tentang sejarah Pancasila serta Undang-Undang Dasar. "Memahami Pancasila tidak hanya sekedar sila-silanya saja, tapi juga sejarahnya yang diamanahkan oleh pendiri bangsa terdahulu," jelasnya.
Selanjutnya dia juga mengatakan, penyampaian pesan empat pilar kebangsaan oleh para orang tua harus mampu dibangun secara struktural untuk membangun sikap dan mental anak-anak. "Selanjutnya kita semua harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI dari dalam dan luar negeri," harapnya.
Mengenai Bhineka Tunggal Ika, politisi Partai Gerindra ini berharap masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan. "Di tengah perbedaan kita harus tetap menjaga persatuan dan menjadikan keragaman maupun perbedaan sebagai lem atau perekat," pinta Anggota Komisi II DPR RI ini. (Nurcholis)