WARTA PONOROGO, COM, Pemkab Ponorogo bersama TNI-Polri dan instansi terkait menggelar apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeoro...
WARTA PONOROGO, COM, Pemkab Ponorogo bersama TNI-Polri dan instansi terkait menggelar apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di alun-alun, Kamis (12/11).
Dalam apel tersebut dihadiri oleh Plt. Bupati Ponorogo Drs. Soedjarno, MM, Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis SH, SIK, M.Si, Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf. M. Yusuf, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Imam Basori S. Sos M.M, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ponorogo Ahmad Affandi SH, MH, anggota DPRD Ponorogo Pamuji S.Pd, Kabag Ops Polres Ponorogo Kompol Basuki, Muspika se-Kabupaten Ponorogo, serta diikuti oleh personel TNI-Polri, Satpol PP, Tagana, BPBD, KPH Madiun, KPH Lawu DS, dan relawan.
Plt Bupati Ponorogo Drs. Soedjarno didampingi Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur dan Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf M. Yusuf memimpin apel
Plt Bupati Ponorogo Drs Soedjarno MM yang bertindak sebagai pimpinan apel dalam amanatnya menyampaikan, anomali suhu muka laut di wilayah nino 3.4 (Samudra Pasifik) diprediksi didominasi oleh anomoli negatif pada Oktober 2020 dan bertahan hingga Januari 2021, kemudian berangsur meluruh hingga Maret 2021 selama 6 dasarian terakhir menunjukan nilai melewati ambang la nina, sehingga hal ini harus diwaspadai karena diperkirakan berdampak terhadap peningkatan curah hujan bulanan di wilayah Jawa Timur dan juga Kabupaten Ponorogo pada periode akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021.
"Dari data kebencanaan yang ada secara nasional menunjukkan bahwa jumlah kejadian bencana dari tahun ke tahun selalu meningkat dan hampir 80% merupakan bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan iklim global. Berdasarkan prediksi badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) saat ini Kabupaten Ponorogo telah memasuki awal musim penghujan dan berpotensi terjadinya cuaca ekstrim. Kondisi ini perlu segera disikapi terutama untuk wilayah-wilayah yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap resiko banjir dan longsor yaitu di wilayah-wilayah Kecamatan Sawoo, Sooko, Pudak, Pulung, Ngrayun, Slahung, Jambon, Badegan dan juga wilayah lain di dataran rendah (daerah tangkapan air) seperti Balong, Sukorejo, Kauman, Sambit, dan Ponorogo. Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh bencana-bencana tersebut juga meningkat. Hal ini akan mengurangi kemampuan masyarakat secara ekonomi dan menjadi beban bagi pemerintah karena kerusakan-kerusakan infrastruktur akibat bencana, "papar Soedjarno.

Soedjarno menambahkan, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui badan penanggulangan bencana daerah, jajaran TNI-Polri, perangkat daerah lain, segenap relawan kebencanaan secara bersama-sama perlu mengambil langkah- langkah konkrit yang diawali dengan pelaksanaan apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometorologi Kabupaten Ponorogo yang saat ini sedang dilaksanakan.
"Apel kesiapsiagaan ini dilaksanakan guna mengevaluasi kekuatan personil dan peralatan dalam rangka menghadapi bencana banjir, bencana tanah longsor dan bencana alam lainya akibat fenomena cuaca ekstrim di Kabupaten Ponorogo. Setiap informasi kejadian kebencanaan yang masuk segera dikaji dan ditindaklanjuti guna mengurangi tingkat resiko yang mungkin terjadi. Kita perlu mengerahkan semua potensi sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat. Jika skala bencana meningkat dan perlu dilakukan evakuasi kita harus siap, baik personil maupun peralatan yang diperlukan, "imbuhnya.
Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis menyerahkan secara simbolis peralatan kebencanaan kepada perwakilan personel
Lebih lanjut Soedjarno mengatakan, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, di tingkat Desa , Kelurahan diharapkan Kepala Desa, Kepala Kelurahan, Babinsa, Babin Kamtibmas, Kapolsek , Danramil, Camat Dan relawan kebencanaan secara penuh melakukan penanganan bencana.
"Sehubungan dengan potensi bencana hidrometeorologi, agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut 1. membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan untuk mengetahui situasi terkini (real time) terhadap perkembangan informasi cuaca atau peringatan dini dari badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), dan dari badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) serta pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG) Kementerian ESDM untuk mengetahui perkembangan situasi terkini dengan tetap memperhatikan pedoman protokol kesehatan penanganan Covid-19, 2. menyiagakan seluruh sumber daya dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas, instansi vertikal, relawan kebencanaan dan unsur masyarakat lainnya dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana serta bersinergi dengan satuan tugas penanganan Covid-19 di daerah, 3. mengoptimalkan peran dan fungsi badan penanggulangan bencana daerah sebagai koordinator dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi, 4. menyiapkan rambu-rambu atau petunjuk evakuasi bencana, 5. mempersiapkan segala potensi penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Ponorogo baik personil, relawan, logistik maupun peralatan, 6. mensosialisasikan kepada masyarakat terkait upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa pandemi diantaranya mempersiapkan perlengkapan kesiapsiagaan menghadapi bencana di tiap-tiap rumah serta menyediakan masker cadangan dan hand sanitizer, senantiasa disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi bencana yang ada di wilayahnya, selalu menjaga imunitas dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat, selalu memantau berita terkait ancaman bencana melalui media media elektronik maupun media sosial. Ucapan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi, kerja keras dan kerja sama yang baik yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui badan penanggulangan bencana daerah dengan jajaran tni, polri, serta segenap relawan kebencanaan di Kabupaten Ponorogo, sehingga penanganan kejadian kejadian bencana dapat diatasi dengan baik, "pungkasnya.

Usai apel, pimpinan apel bersama Forkopimda melaksanakan pemeriksaan kesiapan pasukan dan peralatan, serta penyerahan secara simbolis peralatan kebencanaan oleh Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis dan Kasdim 0802 Ponorogo Mayor Inf. M. Yusuf.(tnt)